“Yuk Berhijab!”
Apa yang ada di dalam
benakmu saat seorang wanita mengenakan kerudung panjang menjuntai sampai di
bawah batas dadanya, ditambah lagi baju jubah terulur sampai mata kakinya?
Teoris? Ekstremis?
Sadis? Fundamentalis?
WELL, INI
MUNGKIN JAWABAN KEBANYAKAN UMAT MUSLIM. JARANG YANG KRITIS HINGGA MENGANGGAP
ITU EKSOTIS, MODIS, DAN AGAMIS.
Kebanyakan
kaum muslim, walau agama mereka Islam, memang awam dengan penampakan penutup
aurat yanag syar’i, yang benar menurut pandangan dalil-dalil Islam. Karena itu,
sedikit sekali yang memperhatikan masalah menutup aurat ini.
Adapun yang
sudah mengetahui, rupanya belum sempurna dalam memahami dalil, merancukan
antara jilbab dan kerudung, bahkan menyamakna
keduanya. Atau mengenakan penutup aurat, namun belumlah sempurna.
Ada juga
yang sulit membedakan antara yang mana tren fashion
dan yang menutup aurat. Akhirnya, terjebak pula dalam memamerkan penutup aurat,
padahal esensi dari menutup aurat justru melindungi keindahan, sampai waktu dan
tempat yang tepat.
Penutup
aurat, khususnya bagi muslimah. Dalam Al-Quran ada dua pakaian yang
diisyaratkan sebagai penutup aurat, yaitu KERUDUNG (khimar) dan JILBAB.
Penutup aurat, bagi muslimah inilah yang disebut HIJAB.
**
Dengan ini
memberi tahu kepada yang tidak tahu menjadi tahu, memperingatkan bagi yang lupa
agar ingat, bahwa menutup aurat dengan sempurna itu penting. Menutup aurat
dengan sempurna yang dimaksudkan adalah dengan memakai KERUDUNG (khimar) dan JILBAB.
Ini juga
memberitahu bahwa berhijab itu perintah ALLAH SWT yang WAJIB hukumnya untuk
dikerjakan bagi perempuan muslim.
Semoga
setelah membaca novel “Yuk Berhijab!” kita akan selalu sadar bahwa berhijab itu
penting dan harus segera dilaksanakan
Hijab Tanpa Nanti
Taat Tanpa Tapi
Sumber : Yuk
Berhijab, karya: Felix Y Siauw